Hai semuanya.. Assalamualaikum..
Okeeyy... Thanks to my little brother yang memaksaku untuk merasakan transportasi umum saat pandemik.
Hari ini, yang harus aku lakukan adalah meneruskan apa yang sudah dilakukan adekku beberapa hari yang lalu. Yaitu, mutasi plat sepeda motor dari Jakarta tujuan Lampung di Samsat Polda Metro Jaya. Sebenarnya aku ingin share juga pengalamanku di Polda Metro Jaya, tapi pengalamanku ini hanya sebatas mengantar adekku aja, jadi kog ya kurang gimana gitu kalo kuceritain. Takut salah euy.. Huft.. Polda loh ini bos.. *jangan maen-maeeeennn...
Kembali ke transportasi umum. Ini adalah pengalamanku naik busway pertamakalinya disaat pandemik. Awalnya sempat ragu.. Meskipun jumlah penumpang dibatasi dan sesuai protokol kesehatan, tapi masih ada sepercik rasa tidak aman mengingat busway adalah ruang tertutup dan ber-AC, dengan kata lain sirkulasi udaranya 'itu lagi itu lagi'.
Berhubung aku itu suka penasaran, naik busway lah, toh mumpung ada kesempatan, sekalian mencatat sejarah dalam hidupku. *diihh.. Sok penting.
Deg-degan? Gak perlu ditanya. Bumi ini serasa berbeda setelah kedatangan si Covid 19. Semua harus berhati-hati dan sesuai protokol kesehatan. Hand sanitizer, masker ekstra, tissue kering dan basah sudah tersedia di dalam tas. Bahkan untuk hand sanitizer sengaja aku cantolin di area resleting tas supaya mudah kugapai saat dibutuhkan.
Mengawali perjalanan dari Polda Metro Jaya menuju halte busway terdekat. Duuh monmaap, saya lupa nama haltenya apa. Yang pasti, dari pintu keluar polda langsung belok kiri. Akan terlihat jelas jembatan penyeberang jalan sekaligus jembatan menuju halte busway.
Naik tangga jembatan berhasil membuat punggung dan ketiakku basah.. Iiihh.. Burkeeet. Sempet insecure kalau papasan ama pejalan kaki yang lain. Takut si angin mentransfer bau badanku ke hidung mereka cuy. Semoga tidak ada yang berkomentar "cantik-cantik kog bau badan". Lhaaahh.. Emang gue cantik? Iya'in aja lah ya, kan gue cewek.. Hehe
Sebelum masuk halte busway, pastikan dulu ke petugas biar gak nyasar atau salah bus kan yaaa.
"permisi mbak, saya mau ke Ciledug. Saya harus naik busway jurusan ke mana?"
"naik jurusan Blok M dulu, terus oper busway jurusan ciledug"
Asiyaaapp.. Langsung memantapkan langkah kaki ini menuju halte busway jurusan Blok M. Wooooww... Panjang kali jembatan menuju halte jurusan Blok M. Udah persiapan kalo sampai antri banyak, aku belakangan aja lah yang penting bisa jaga jarak aman. Ternyataa.. Sepi bosss. Cuma beberapa penumpang aja, bisalah dihitung pakai 10 jari. Yeeaahh.. aku merasa sedikit aman. Pfuuufft..
Laki-lakinya itu doank, sedangkan wanitanya cuma aku, dan 1 orang yang duduk di depanku
Yeeeyy.. busway tiba.. Terbukalah pintu. Jeng jeeeeng, "kog banyak?". Mulailah kaki ini ragu untuk melangkah. Tiba-tiba aku melihat area yang kosong untuk berdiri. Langsung masuk donk. Dan mata ini langsung tertuju pada tanda di lantai dimana aku harus memijakkan kaki ini. Gak lama kemudian, ada penumpang yang duduk langsung berdiri untuk turun ke halte berikutnya. Alhamdulillah, dapat kursi. Duduk kursi di paling depan. Mata memandang di luar jendela. Saking nyamannya, mulai deh ngantuk. Tahan bosss tahaaan...
Cerita tambahan nih.. Saat aku menuju kursi itu, aku harus melewati mbak kondektur. Pas aku lewat, ekspresi mbaknya tu mencurigakan. Mulailah saya insecure, "fix nih.. Gue bau badan".. Haha. Maap ya mbak kondektur, bikin nafasmu tidak nyaman.
Sampai blok M, ternyata aku salah turun euy. Mau gak mau aku harus keluar dari halte, teruz lanjut masuk halte lagi. Seharusnya, kalo mau transit turun di penurunan khusus transit. Huftt.. Okeeyy.. Aku ra popo. Saldo masih banyak, amanlah itu boss.
Masuk busway jurusan ciledug. Jumlah penumpang gak nyampe 10 orang. Sampai ciledug menyisakan 3 orang saja termasuk aku. Selama perjalanan dari Blok M menuju Ciledug gak ada penambahan penumpang. Karena di depan busku itu ada busway lain dengan jurusan yang sama. Jadi, penambahan penumpang ada di busway yang di depanku itu. "syukur deh". Sekali lagi aku merasa aman sampai di halte terakhir. Hehe. Lanjut ojek sampai rumah. Langsung mandi besar. Mandi besar di siang bolong.
Buat kalian yang berencana untuk naik transportasi umum, apalagi saat pandemik sekarang ini. Pastikan perlengkapan perang kalian lengkap yak. Masker, ekstra masker, hand sanitizer, kalo perlu tissue kering dan basah. Jangan lupa jaga jarak aman ya gaes. Dan juga gunakan masker yang benar, harus menutupi hidung dan mulut dengan sempurna. Kalo mau minum di lepas aja, jangan dicentelin ke leher. Dan pastikan juga kalian dalam keadaan yang fit yak. Kalau ada keluhan kurang enak badan, mending stay di rumah dulu aja.
Dan satu lagi, stay positive. Kalau kalian takut, mending gak usah deh. Karena dari rasa takutmu itu bisa menimbulkan kepanikan yang berlebihan. Dan itu yang akan berefek negatif pada kesehatan mental. Ingat, dari pikiran bisa mempengaruhi keluhan fisik tanpa adanya penyakit.
Semoga pandemik ini segera berakhir. Berpergian kemanapun tanpa rasa khawatir. Dan perekonomian Indonesia dan rakyatnya mulai pulih. Aamiin..