MASAK BERSAMA TETANGGA
by
Miftha Kaje
- 01.28
Hai semuanya.. Assalamualaikum..
Kalian pasti punya kisah lucu di masa lampau yang jika diingat kembali akan menimbulkan tawa atau senyum sendiri. Hari ini saya serasa seperti orang gila yang tiba-tiba senyum gak jelas sendirian. Saya punya kisah bersama teman sekaligus tetangga dekat. Hari ini jadwal WFO Pak Lelaki Surga, sendirianlah saya di rumah. Kebetulan suami teman-teman juga jadwal WFO. Kami memutuskan membuat agenda masak dadakan bersama di rumah saya, sekaligus menjajal oven listrik yang baru saya beli seminggu yang lalu. Jika kalian kepo dengan otrik saya, silahkan klik di sini.
Menu yang kami pilih yaitu spaghetti saus putih panggang. Saya kurang tahu apa sebutan yang benar untuk makanan jenis ini. Menu ini dipilih karena menyesuaikan bahan yang tersedia di dapur. Ada spaghetti, berbagai macam kejupun juga ada, italia mix herbs aman, paprika bubuk juga ada, jamur champignon sudah siap di kulkas, sosis jangan khawatir masih nonggrok utuh di freezer, tinggal susu cairnya yang belum ada. Tenang... Tinggal jalan menuju warung klontong dekat rumah, and whollaaa... Bahan semua sudah siyap eksekusi.
Saya dan Mamak Maxo bagian yang menyiapkan bahan. Mengupas bawang bombay, bawang putih, cincang-cincang, sampai parut keju. Mbak Putri bagian tumis menumis. Bug Qia dengan urusannya sendiri bersama laptopnya, karena ada kewajiban yang harus dia segera selesaikan. Bug Bita bagian menjaga para krucil.
Ternyata, saus putih yang kami buat porsinya tidak sebanyak dengan spaghettinya. Mau gak mau kami harus memasak saus putihnya sekali lagi. Sambil menunggu spaghetti kedua selesai. Spaghetti pertama siap masuk ke dalam otrik. Set suhu 180°C dengan waktu 20menit. Belum sampai 20menit, aroma gosong sudah mulai tercium. Ngintip ke otrik, keju mozarella tidak meleleh. Harapan kami itu bakal meleleh. Okee.. Gpp, daripada berujung ke gosong, langsung saya keluarkan dari otrik. Tunggu suhu panas berkurang.
Akhirnya, spaghetti siap disantap. Semua menuju dapur untuk mengambil piring dan sendok. Spaghetti kedua sudah masuk dalam otrik, set waktu 15menit. Saya lanjut cuci piring, dll. Selesai cuci mencuci, saya menuju ke ruang depan dimana teman2 saya sedang berkumbul. Tiba-iba pandangan saya tertuju pada mobil yang berhenti di depan rumah saya. Reflek saya teriak "hyaaaaa.... Pak Lelaki Surga pulaaang". Yang lain ikut teriak kaget sambil tertawa terbahak-bahak. Dan reflek mereka langsung bergegas membereskan alat makan mereka, bahkan mengumpulkan sampah. Saking lucunya, Bug Bita sampai nangis. Akhirnya kami pindah rumah berlanjut ghibbah time di rumah Mamak Maxo.
Setelah saya pikir-pikir, kog bisa ya kejadian seperti tadi sampai selucu itu?. Sebelumnya kami pernah mengalami kejadian yang sama di rumah Mamak Maxo. Lagi asik mengghibbah, tiba-tiba mobil Ayah Maxo terparkir di depan rumah. Kamipun slow aja beberes kemudian pindah ke rumah saya, tanpa adegan ngakak-ngakak. Tapiiii.. Kog bisa peristiwa yang sama menjadi lucu ketika di rumah saya?.
Sampai saat ini jika saya teringat kejadian tadi siang berhasil membuat saya senyum-senyum sendiri, lalu terheran-heran gimana ceritanya sih kog bisa selucu itu?. Untung saja peristiwa tadi sempat saya foto dan video meskipun dengan durasi yang sangaaaat sebentar, gak nyampe 10detik.
Kembali pada spaghetti. Spaghetti yang kami buat ini bentuknya memang kurang menarik, dikarenakan keju mozarela yang tidak meleh dengan sempurna. Tapii.. Ketika menyendok spaghetti dengan keju yang gagal meleleh dan akhirnya masuk mulut, hmmmmm... Saat menggigit kejunya luar biasa nikmatnya. Jika kalian penggemar keju seperti saya, mungkin kalian bisa mencoba cara saya ini.
2 loyang besar, maaf saya tidak tahu pasti ukuran loyangnya. Langsung habis seketika apalagi makannya rame-rame. Sungguh kenikmatan yang haqiqi., hehe. Memasak seperti ini adalah salah satu kegiatan saya bersama teman yang sekaligus tetangga dekat. Setiap minggu sekali, kami sengaja meluangkan waktu untuk berkumpul bersama. Dan setiap minggunya punya tema yang berbeda. Mengobrol santai (biasa kami sebut ghibbah time), nge-rujak, baking, dan makan siang bersama (go/grab food). Memang begitulah cara kami untuk menjaga kewarasan.
Bagaimana kisah kalian bersama teman atau tetangga?
Have a great day...