MENULIS UNTUK MENGENANG
Gambar diambil dari sini
Kangen dengan salah satu masakan ibu. Sengaja aku buka blog yang sudah aku anggurin 2 tahun lamanya. Postingan terakhir menunjukkan tanggal 1 Januari 2018. Berawal dari mencari postinganku tentang resep udang penyet asem-asem, akhirnya merambah ke postingan lain. Postingan curhatanku beberapa tahun yang lalu. Aku baca satu per satu sampai halaman terakhir.
Gambar diambil dari sini
Aku sangat bersyukur karena sempat menuliskan banyak cerita mulai dari permasalahan hidupku, bertemu sahabat lama, bahkan sampai ke ghibbah, *upsss. Dari membaca itu semua, aku bisa lebih menghargai proses perjalanan hidupku. Meskipun aku membacanya dengan rasa malu karena bahasa tulisanku yang 'thengplethot'.
Dan akhirnya, aku memutuskan untuk menulis kembali. Yeeeeyy..... Seneng deh. Menulis lagi dengan bahasa thengplethotku ini.
Hai teman.. aku kembali. Kalian pasti sudah melupakanku kan?. It's okay, aku akan mengingatkan kalian kembali. *Sok-sokan banget siih.. hehe.
Ternyata mengenang massa lalu dengan cara membaca diary itu lebih ngena daripada cuma mengingat atau melihat fotonya saja. Hatipun ikut bergetar membacanya.
Membaca postinganku saat aku bertemu sahabat lama. Aku ingat kejadian itu, sengaja aku simpan di memori otakku yang mungil ini. Tapi mengenang lewat tulisan semakin memperlengkap suasana seolah-olah kejadian itu sedang terjadi. Terasa lebih nyata, tidak sekedar berimajinasi. Ouuuwhh... I miss you guys.
Ketika aku mengghibbah seorang tetanggaku yang nyinyir. Dulu aku gak suka sama dia, sekarang malah jadi tetangga yang lumayan deket. Suka tertawa bareng, nongkrong bareng, duduk-duduk di bawah pohon ceri jowo bareng. Meskipun aku masih ada jaga jarak siih. Yunosowell lah yak punya tetangga nyinyir tu gimana?. Tulisanku itu mengingatkanku kembali, ternyata aku pernah tidak suka dengan dia. Maapkan aku yak tetangga yang lugu.
Apalagi saat aku membaca postingan tentang urusan perut. Apa sih yang dibutuhin perut kalo bukan makanan, hehe.
"Ya Allah, ternyata aku pernah serajin itu bergelut dengan dapur"
Ada berbagai resep masakan yang membuatku sadar akan kehebatan tanganku ini. Melihat foto-fotonya saja aku takjub. "Itu benar-benar aku yang masak?". Jadi kangen pancake ala aku. Besok bikin ahhh. *Masih belom percaya kalo aku punya resep pancake andalan.
Ketika aku mengalami permasalahan hidup, dan aku mampu melewatinya. Ternyata aku bisa berbagi tips kepada teman-teman yang mungkin bernasib sama sepertiku. Bertambah senang hati ini ketika banyak teman-teman yang merespon di kolom komentar. Aku merasa tulisanku tidak bermanfaat untukku saja, tapi juga untuk orang lain meskipun hanya beberapa orang saja.
Aku masih takjub, betapa hebatnya kekuatan tulisanku yang thengplethot itu. Aku baru ngeh loh kalau membaca itu semenyenangkan ini. Dengan membaca postinganku itu, aku lebih menghargai diriku sendiri. Dan dari sanalah aku belajar bahwa segala sesuatu butuh proses.
Yesss... Aku bersemangat lagi untuk menulis untuk mengenang kembali di massa mendatang.
0 komentar